2012: Kiamat Bumi Bakal Tiba?

Ramalan kiamat 2012 adalah fenomena kultural yang mulai nge-tren sejak History Channel memutar film dokumenter seputar isu tersebut pada tahun 2006. Ramalan tersebut terutama mengambil tiga sumber primer:

1. Akhir Perhitungan satu siklus kalender Maya, tepatnya pada 21 Desember 2012
2. Legenda, literatur, dan ramalan kuno
3. "Warning" atau peringatan dari beberapa pakar lingkungan (environmentalist) dan fisikawan bahwa planet bumi akan melampaui batas daya dukungnya pada kehidupan, yang dapat memicu kepunahan massal makhluk hidup yang tinggal di atas permukaan bumi

Sebagian penganut new age dan environmentalist meyakini bahwa tahun 2012 adalah batas akhir dari peradaban yang eksis saat ini. Namun sebagian lain lebih berpandangan optimis, meyakini kalau pada tahun tersebut justru akan dimulai sebentuk transformasi spiritual, dan peradaban umat manusia akan mencapai level yang lebih tinggi dari yang ada sekarang.

Maraknya mitos yang menyelimuti tahun 2012 yang beredar saat ini bukan hanya diembuskan oleh mereka. Berbagai karya tulis (fiksi maupun bukan), musik, maupun film juga turut membikin 2012 menjadi sebuah angka yang kian berselimut misteri:

- Michael Drosnin, penulis buku The Bible Code yang terbit tahun 1997, mengklaim dalam buku tersebut bahwa berdasarkan algoritma (persamaan matematika) yang diturunkan dari kode-kode dalam Bibel, sebuah asteroid atau komet bakal bertumbukan dengan bumi pada tahun 2012. Namun Drosnin menyatakan bahwa itu bukan sebuah kepastian mutlak; melainkan hanya probabilitas yang mungkin terjadi.
- Daniel Pinchbeck dalam buku The Return of Quetzalcoatl (2006) mendiskusikan teori peluang kebangkitan global dari "kekuatan batin yang saling terhubung" (psychic connection) pada tahun 2012, yang akan menciptakan cakrawala baru peradaban bernama "noosphere".
- Dannion Brinkley dalam bukunya yang terbit pada tahun 2007, Secret of the Light, yang merupakan kelanjutan dari bukunya yang menjadi bestseller tahun 1995, Saved by the Light, mengklaim bahwa pada tahun 2012 umat manusia akan mengalami "transformasi mental dan spiritual yang belum pernah terjadi sebelumnya, bertepatan dengan terjadinya goncangan fisik besar pada planet bumi" (Brinkley 1996).

Dalam beberapa karya fiksi, perubahan besar yang diramalkan bakal terjadi pada tahun 2012 juga diangkat sebagai tema cerita:

- Novel Metuselah's Children (1941/1958) dan Time Enough for Love (1973) karya Robert A. Heinlein menggambarkan berbagai momen yang bakal terjadi pada tahun tersebut, antara lain terpilihnya karakter Nehemiah Scudder sebagai presiden Amerika Serikat, yang bakal membawakan kepemimpinan bergaya "diktator religius" (Obama??).
- Novel Dechiper (2002) karangan Stel Pavlou menggambarkan penemuan kembali benua Atlantis yang hilang, dan bergesernya kutub bumi karena pengaruh aktivitas matahari.
- Roland Emmerich menulis, menyutradarai, sekaligus memproduseri film berjudul 2012, yang bakal edar pada Juli 2009 nanti. Alur cerita film yang dibintangi John Cusack dan Amanda Peet initidak jauh-jauh dari ramalan seputar tahun 2012 tersebut.
- Film lain, Death Race, menggambarkan tahun tersebut (2012) sebagai tahun kejatuhan ekonomi Amerika Serikat.

Pertanyaannya, dari mana semua spekulasi soal tahun 2012 itu berawal?

1. Sistem Kalender Suku Indian Maya

Suku Maya adalah suku Indian Amerika Tengah yang menghuni kawasan-kawasan yang sekarang menjadi wilayah Meksiko, Guatemala, El Salvador dan Honduras. Berdasarkan perhitungan kalender Maya, bertepatan dengan tanggal 21 Desember 2012 Masehi adalah masa berakhirnya siklus baktun ke-13 (yang memiliki daur perhitungan 5126 tahun).

Menurut mitologi suku Maya, setiap siklus perhitungan panjang menggambarkan satu zaman, di mana pada awal setiap zaman tersebut Tuhan akan menurunkan seorang utusan yang saleh, semacam periode kenabian ala Indian, mungkin, beserta para makhluk yang menjadi pengikutnya. Ketika daur tersebut berakhir pada tahun 2012 besok, banyak orang bertanya-tanya, apa yang bakal terjadi?

Aura metafisik dari sistem kalender Maya banyak menarik perhatian, terutama para penganut New Age dan penggiat psikologi transpersonal ("mazhab" keempat dari ilmu psikologi yang banyak menelaah fenomena metafisika). Kalender Maya memiliki sistem perhitungan yang elegan yang memungkinkan setiap event tercatat dalam hubungan yang linear dengan event lainnya dengan tetap mengacu pada kalender utama. Perhitungan kalender Maya disebut-sebut lebih kompleks dan teliti dari kalender Gregorian yang kita gunakan sekarang.

Orang modern yang masih demen bergelut dengan kalender mitologik itu lantas memperluas cakupan mitologi Maya dan menghubung-hubungkannya dengan berbagai teori ilmiah untuk memperkuat argumen bahwa pada tahun 2012 nanti memang bakal ada "sesuatu".

2. Legenda, literatur, dan ramalan kuno

The History Channel dalam liputan dokumenter mereka terkait prediksi kiamat 2012 mengutip beberapa ramalan kuno yang dapat dihubungkan dengan kejadian sekarang. Sebagai contoh, pada tahun 1940 beberapa anggota suku Hopi memperingatkan bakal terjadinya rangkaian bencana global, meliputi perang dunia ketiga, peningkatan temperatur, pergolakan geologis, serta kekeringan dan kelaparan yang semuanya akan mengarah pada kolaps-nya peradaban. Di antara sembilan pertanda hari akhir menurut ramalan Hopi adalah "jaring laba-laba yang menyelubungi bumi" dan munculnya "bintang biru".

Di Amerika Selatan, sebuah komunitas kecil Indian Q'ero juga memprediksi akhir dari "dunia tahap keempat" (dunia saat ini). Antropolog Alberto Villoldoin menemukan komunitas yang merupakan sisa keturunan dari suku Inca tersebut di kawasan Cuzco, Peru, pada 1949. Mereka mempercayai bahwa bumi telah mendekati masa "pengumpulan" universal. Serupa dengan ramalan Hopi, bencana dan kekacauan geologis juga akan memicu terjadinya "reintegrasi budaya dari empat penjuru".

Naskah lain yang memuat hal serupa antara lain:

- The Book of Revelation, karya John of Patmos.
- The Sibylline Books.
- The Quatrains and the Lost Book karya Nostradamus.
- The Prophecy of the Popes, tulisan Saint Malachy.
- Timewave Zero karya Terrence Mckenna yang merupakan interpretasi dari ramalan I Ching.
- The Orion Prophecy (2001) karya Patrick Geryl dan Gino Ratinckx

3. Spekulasi Ilmiah

Istilah "spekulasi ilmiah" sebetulnya kurang tepat, karena sesuatu yang ilmiah mestinya bukan dihasilkan dari spekulasi. Istilah tersebut lebih untuk menggambarkan beberapa orang dari latar belakang sains yang turut meramaikan cerita seputar 2012.

Ilmuwan atmosfer NASA yang juga pakar pemanasan global, James Hansen, sejak tahun 1980-an telah memprediksi bahwa bumi telah mendekati masa "tipping point" yang tidak mungkin dapat dipulihkan kembali. Trend pemanasan global akan memicu banjir besar dan menyemburnya gas metana dari tanah kutub utara yang selama ini diselubungi lapisan es. Dan semua itu akan terjadi lebih cepat dari proyeksi/perkiraan yang ada sekarang. Dalam papernya yang diterbitkan tahun 2007, Hansen mengkritisi laporan Intergovernmental Panel on Climate Change yang menyebutkan perkiraan bahwa permukaan laut naik setinggi 59 cm. Jumlah sebenarnya - menurut Hansen - adalah mencapai 25 meter.

Pada kajian lain, sejumlah fisikawan yang meneliti sistem solar mengkhawatirkan siklus aktivitas matahari yang akan memproduksi "coronal mass ejections" melebihi tingkat normal. Sami Solanki, direktur Max Planck Institute for Solar System Research, pada tahun 2004 mengatakan bahwa aktivitas matahari saat ini mencapai tingkat yang lebih tinggi dari sebelas ribu tahun terakhir ("Except possibly for a few brief peaks, the Sun is more active currently than at any time in the past 11,000 years").

Puncak dari aktivitas matahari diperkirakan terjadi pada tahun 2011 atau 2012. Aktivitas tersebut dapat menghasilkan kekuatan yang cukup untuk memadamkan jaringan listrik dan satelit komunikasi. Meskipun Space Environment Center telah mengoperasikan sistem peringatan global untuk menanggulangi potensi kerusakan, efek terkuat aktivitas matahari tersebut tetap dapat mencapai bumi hanya dalam 30 menit.

Spekulasi juga marak terjadi pada ranah geologi dan vulkanologi. Tidak kurang dari majalah Time menurunkan artikel yang menyebutkan munculnya kekhawatiran pasca rangkaian gempa dari 27 Desember 2008 sampai 2 January 2009 yang mengiringi aktivitas kawah Yellowstone. Pengamatan dengan seismograf di Universitas Utah maupun citra satelit dengan pembacaan GPS (Global Positioning System) mengindikasikan terjadinya pertumbuhan kaldera Yellowstone - dan ini dihubungkan dengan fenomena supervolcano (ledakan gunung berapi super) yang periode ledakannya hanya terjadi 600.000 sampai 700.000 tahun sekali.


Bantahan atas Ramalan 2012

Kebanyakan astronom dan periset kebudayaan Maya membantah segala teori tentang "kiamat 2012" sebagaimana digembar-gemborkan banyak pihak. Menurut mereka, tidak ada bukti atau catatan arkeologis yang memperlihatkan kebudayaan Maya klasik menambahkan berbagai ramalan atau nujum dalam sistem perhitungan panjang kalender mereka.

Astronom dari Universitas Florida, Susan Milbraith, bahkan lebih tegas lagi dengan mengatakan bahwa orang-orang yang mengeksploitasi kebudayaan Maya dengan menghembuskan isu tentang kiamat 2012 sesungguhnya memiliki kepentingan pribadi atau politik yang terselubung. Terlebih, inti galaksi Bimasakti yang hanya dapat dilihat dengan teleskop berkuatan tinggi tidak mungkin dapat diamati oleh suku Indian Maya kuno. Kenyataan ini menjadikan tidak mungkin bagi mereka membuat berbagai ramalan seputar lubang hitam, planet nibiru, dan sebagainya.

Wallahu 'a lam
Label: | edit post
0 Responses

Posting Komentar

Adsense Indonesia

Blog Archive

Bagaimanakah pendapat Anda tentang Blog saya?

Terima kasih kepada teman teman dan rekan rekan